Pesta Danau Toba 2009

By admin

Walaupun kisah lain gimana gw bisa sampai di Danau Toba belum diposting. Tapi kali ini mau cerita tentang Pesta Danau Toba. Beberapa detail dari cerita dan mengenai jam gw liat di Plurk karena gw sendiri nge-Plurk selama di Pesta Danau Toba ini. Berhubung posting kali ini juga agak panjang, maka gw membagi dalam beberapa sub judul.

Berangkat

Gw berangkat dari Laguboti sekitar jam 12.45, cari angkot yang langsung ke Parapat (tempat Pesta Danau Toba) susah karena rombongan berjumlah 7 orang (gw tetep diitung 1 loh), adanya yang muat 3-4 orang aja. Akhirnya setelah menunggu ada mobil kecil (biasanya pake mobil Isuzu Elf, biasa buat travel Jakarta-Bandung) yang mau mengantar kami ke Parapat. Si supir mau karena kami 7 orang, dengan biaya masing-masing orang Rp 10.000,00. Lama perjalanan sekitar 1 jam 15 menit, jadi kami sudah di Parapat jam 14.00.

Tempat Pesta Danau Toba

Dari jalan utama, kami jalan ke lokasi acara, jaraknya mungkin ada 1 km. Mustinya sih pake angkot aja, tapi karena kami kira dekat ya akhirnya jalan kaki. Sampai di lokasi ternyata masih seeeppiiii banget. Menurut spanduk yang ada di pinggir jalan, ada semacam pameran di convention hall. Tapi kami nggak nemu, hanya nemu lapangan besar dengan 2 panggung yang besar juga. Di Foto, Panggungnya yang satu lagi nggak keliatan, dan disekitarnya banyak tukang jualan makanan. Jadi kami keliling-keliling untuk beli es krim dan ‘snack’ sore yaitu mie ayam.

Ke Samosir

Salah satu dari kami usul, kenapa kita nggak nyebrang aja ke Samosir daripada diam aja nunggu acara mulai. Beberapa nggak setuju, tapi diusulkan ke pelabuhan dulu aja, biar tau juga kapan kapal terakhir dari Samosir ke Parapat. Sampai di pelabuhan Ajibata langsung tanya jam berapa, eh ternyata jam 7 masih ada, sedangkan saat itu masih jam 4. Jadilah kami nyeberang dengan biaya Rp 4.000,00. Termasuk murah karena salah satu dari kami bilang sampai Rp 15.000,00 seorang. Oiya, gw melihat tukang yang jualan kacang rebus, selama nunggu ada penumpang untuk ditawari kacang, dia memilih-milih kacang yang jelek atau busuk. Wah, baik banget pikir gw, soalnya kan biasanya meraka cuek aja, yang penting laku. Satu plastik kecil dijual seharga Rp 2.000,00.

Tomok
Setelah di Kapal selama kurang lebih 45 menit, sampailah kami di Tomok. Di Tomok ini banyak yang jualan, baik Souvenir ataupun makanan dan ada juga tempat wisata. Kami melihat makam batu dari seorang Raja, tapi gw lupa namanya, fotonya seperti ini:

Makan Raja

Kami juga melihat sebuah museum yang isinya barang-barang yang digunakan oleh warga jaman dahulu.

Museum

Kembali ke Parapat

Setelah jalan-jalan kami kembali ke Pelabuhan Tomok untuk kembali ke Parapat. Kapal yang kami naiki sepertinya kelebihan beban, karena banyak motor dan barang-barang juga. Ombak selama nyeberang pun cukup besar, jadi tegang karena goyangan kapalnya menakutkan. Untung kami bisa selamat sampai di Pelabuhan Ajibata.

Untuk kembali ke lokasi acara, kami naik angkot. Angkot yang kami dapat itu ngebut luar biasa. Sampai-sampai pas angkot kami mau belok ke kanan, si supir sepertinya lupa ngasih lampu sein dan liat kaca spion, padahal di sebelah kanan ada motor yang melaju kencang. Jadilah motor itu ditabrak, spion mobil angkot sampai patah, pengendara motor jatuh. Teman dari supir angkot turun sebagai β€˜jaminan’. Angkot yang kami naikin tetap melanjutkan perjalanan. Supir angkot entah karena panik atau kenapa malah makin ngebut. Sampai di suatu tempat dia berhenti dan kami pindah ke angkot lain. Penumpang yang lain ikut komentar tentang β€˜gila’nya si supir angkot. Setelah ganti angkot kami bisa sampai di lokasi pesta.

Pesta Danau Toba

Sampai di lokasi akhirnya kami ke Convention Hall (sekarang udah ketemu tempatnya). Di situ ada pameran-pameran kerajinan tangan. Setelah melihat-liat kami kembali ke lapangan dengan 2 panggung. Di lapangan, sedang ada tarian. Jadi tarian itu bercerita tentang dua orang yang jatuh cinta, dari mulai kenalan, pacaran, sampai menikah.

Tari

Setelah tarian, ada pemberian penghargaan untuk photographer yang ikut serta mengabadikan selama Pesta Danau Toba berlangsung. Katanya sih ada satu orang photographer yang berasal dari Malaysia dan dia memberikan laporan secara langsung ke Malaysia.

Selanjutnya, MC mengundang Tobasa Idol untuk menyanyi. Nah, 3 orang naik panggung, 1 pria dan 2 wanita. Setelah berbasa-basi, sepertinya ada anggota band yang mengiringi lagu yang tidak ada, dan akhirnya mereka (3 orang Tobasa Idol) turun panggung lagi. Kasian juga sih liatnya, kok ya bisa belum siap terus disuruh naik panggung.

Pukul 20.00, kami makan di sebuah rumah makan. Gw pesen nasi goreng sama es teh manis. Murah lho, cuma Rp 9.000,00. Padahal kan biasanya kalo ada acara gitu mereka menaikan harga makanan. Rasanya juga enak walaupun sedikit pedes.

Kenyang makan, kami liat lagi artis lokal yang menyanyi. Gw nggak kenal sih πŸ˜€ Oiya, maaf fotonya nggak jelas, soalnya cuma pakai kamera di HP.

Pulang

Sekitar pukul 21.45, kami pulang dengan menggunakan angkot. Kami menunggu di sebuah pom bensin. Karena sudah cukup malam, angkutan umum sudah jarang. Kalau ada biasanya sudah penuh. Tetapi setelah menunggu, ada sebuah mobil Isuzu Elf yang berhenti. Sebetulnya hanya muat 5 orang lagi, tapi karena kenek-nya bilang bisa ya dimuat-muatin sampai-sampai ada seorang penumpang yang turun, mungkin tinggal deket lagi dan nggak mau desek-desekan. Mobil Isuzu Elf biasa dipake buat travel Jakarta-Bandung dengan penumpang 10 plus supir 1 jadi total 11 orang. Mobil kami kemarin dipaksa 18 penumpang, 1 supir, 1 kenek jadi total 20 orang! Dan si kenek bilang kalo masih bisa 1 orang lagi! Untung nggak ada lagi yang mau naik.

Entah ada hubungan antara salah satu penumpang dan supir, di suatu tempat mobil ini menyimpang jauh dari jalan raya untuk mengantar satu penumpang. Bawaan dari penumpang itu pun banyak dan ada di atas mobil, untuk mengambilnya butuh lebih dari 10 menit. Ongkos angkot pun lebih mahal dari berangkat yaitu Rp 15.000,00 perorang. Jadi lengkaplah sudah: sempit, mahal, tidak tepat waktu. Dan kami sampai di tempat tinggal sekitar pukul 12.00.

Dari gw

Di sekitar lokasi acara nggak ada daftar acara. Biasanya gw liat kalo ada acara sampe berhari-hari, ada sebuah baligo yang berisi daftar acara. Jadi kemarin kami yang baru datang dan nggak tau acara malah tambah bingung. Toilet juga tempat yang sulit ditemui dan kalau pun ada joroknya setengah mati. Mungkin hal-hal kecil seperti ini perlu diperhatikan biar para pengunjung lebih menikmati acara. Tapi yang jelas, gw cukup menikmati acara Pesta Danau Toba semalam πŸ™‚



categoriaUncategorized commento6 Comments dataOctober 11th, 2009

About...

This author published 49 posts in this site.

Share

FacebookTwitterEmailWindows LiveTechnoratiDeliciousDiggStumbleponMyspaceLikedin

Comments


piqs
October 11th, 2009

PERTAMAX! Naiis ripoot,, gw baru nyentuh Lampung doang nih sumatra. ckckck, rajin jg lo poto2 lo kasi watermark. Tapi gw protes nih, kok para gadis toba ga diliput bos? poto2nya buat koleksi pribadi yaa? πŸ˜›


admin
October 11th, 2009

Keduax! Makasih gan! Tapi ente dah ke Jepang πŸ˜›

Gampang pake windows live writer buat kasih watermark πŸ˜€ Terus soal poto, yah itu dah taulah ya jawabannya :))


Montoq
October 11th, 2009

mantab… kapan2 kesono lagi ah nyebur di danau


fanny
October 12th, 2009

wessssss yg “jalan2”
sayang yos poto2nya kurang tajem smua, motonya pake hape yak??


admin
October 12th, 2009

@Montoq: yoi, kesini lah, tukeran kia πŸ˜›

@fanny: iya, fotonya gak ok, cuma punya hp aja. Beliin dong kamera πŸ˜€


evriharjono pakpahan
February 1st, 2011

hebat itulah danau toba

Leave a comment